Nama bukit di Palu ini sangat unik, Selalu merindu, seakan paragraf yang jadi pemanis keinginan untuk kembali bertemu, namun di balik kerinduan ada nama bukit di Palu yang dapat memikat hati untuk ingin segera bertemu. nama bukit di Palu itu adalah bukit buluh perindu, kecantikan bukit palu ini selalu bikin rindu akan pemandangan KotaPalu.
Dulunya nama bukit di Palu ini bernama Bukit Sofa berada di kawasan Tanah Runtuh, tidak jauh dari lokasi hutan kota kaombona Palu, dan belakangan ini lebih dikenal dengan sebutan baru bukit buluh perindu, entah dari mana asal muasal terciptanya nama bukit buluh perindu yang pastinya keindahan padang ilalang berwarna kecokelatan yang terlihat seperti hamparan padang savana di afrika ini, sangat instagramable, khususnya bagi penikmat rindu keindahan kota Palu.Garis katulistiwa membentang melewati kota palu yang suhu terpanas mencapai 35 derajat celcius, aroma tanah tandus dan gersang! hamparan ilalang berwarna kuning kecokelatan, tumbuhi bukit buluh perindu sebagai pemanis.
Waktu yang tepat menikmati keindahan kota Palu, senja adalah waktu yang tepat untuk menghindari teriknya matahari yang menyengat, terlihat matahari terbenam di balik gunung dan teluk Palu nampak indah.
Alat untuk membuat kopi manual pun disiapkan, pilihan tepat santai, sambil memandangi padang savana bukit palu nampak berwarna kecokelatan, suara pematik kompor terdengar, untuk diseduh kedalam kopi dibutuhkan air yang betul-betul mendidih, bunyi geretak mesin gerinder portabel siap menghancurkan biji-biji kopi menjadi serbuk-serbuk halus, agar dapat di seduh, imang dan iki terlihat ahli dalam mengolah kopi, mereka berdua memang seorang barista, jadi paham betul bagai mana meracik kopi yang nikmat. saya sebagai penikmat kopi hanya memandang mereka beraksi.
Secangkir kopi hitam kami seruput, ditemani canda dan gurau, menyambut senja di bukit palu. sampai dengan ampas terakhir yang menjadi isyarat waktunya pulang.
loading...