La Galigo atau umumnya dikenal sebagai I La Galigo, adalah karya sastra (epos) terpanjang di dunia dengan panjang 9.000 halaman. ada dugaan bahwa epik ini mungkin lebih tua dari tulisan Mahabrata dari India. La Galigo merupakan tradisi lisan masyarakat Sulawesi Selatan, diturunkan dari generasi ke generasi sebelum dikenalnya aksara.
Epos ini menceritakan penciptaan alam semesta oleh raja dunia atau raja langit bernama La Patiganna, disebut pula epos ini bercerita tentang Sawerigading seorang pahlawan gagah berani dan juga perantau.
La Galigo adalah karya sastra dari Kerajaan Luwu, Sulawesi Selatan, berisi bentuk puisi yang ditulis dalam bahasa Bugis kuno.
La Galigo bukanlah teks historis karena konten nya penuh dengan mitos dan peristiwa peristiwa luar biasa, namun demikian, epik ini selalu menawarkan ikhtisar sejarawan mengenai kebudayaan Bugis sebelum abad ke-14.
![]() |
Museum La Galigo |
Museum La Galigo adalah salah satu dari sekian banyak Museum di Indonesia, museum ini berada di jalan Ujung Pandang No 1. Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Museum yang didirikan Oleh Pemerinta Hindia Belanda, dan dulunya bernama Celebes Musseum, letak museum La Galigo berbarengan dengan Benteng Fort Rotterdam atau dikenali dengan nama Benteng Ujung Pandang.
Tepatnya di salah satu gedung tua dan dulunya pernah di gunakan sebagai kediaman Laksamana Cornelis Speelman dimana saat itu masih memimpin beberapa ekspedisi militer sebelum kembali ke Batavia pada tahun 1677. Dan sekarang ini berfungsi sebagai ruang pameran Museum La Galigo .
![]() |
Ruangan di Museum La Galigo |
Ruang cerita La Galigo ada di dalam gedung D. Ruang ini diatur menggunakan pendekatan tematik adalah dengan menjelaskan tentang cerita menurut naskah La Galigo. Cerita Dilengkapi dengan skrip salinan La Galigo Asli.
![]() |
Salah Sudut Ruangan Benteng Roterdam |
Di Gedung No. 2 Terdiri dari 11 bilik dengan beberapa peninggalan dapat kita lihat, diantaranya:
Ruang Museum La Galigo menyimpan semua informasi mengenai tata letak Benteng, dan photo-photo benteng dari waktu ke waktu.
Memasuki ruangan Museum La Galigo sebelah, kita akan menemukan koleksi arkeologi dalam bentuk lukisan, dan alat yang digunakan selama masa prasejarah dalam bentuk batu. Juga terdapat ruangan, koleksi Numismatika serta Etnografi .
Ruangan lain Museum La Galigo, terdapat Koleksi Kerajaan Sawotto, Kerajaan Wajo, Mandar dan Tana Toraja serta photo Pahlawan Nasional dan Sulawesi Selatan.
Beberapa ruang Museum La Galigo lainnya masing - masing menyimpan Koleksi Kerajaan Luwu, Kerajaan Bone dan Kerajaan Goa.
Komentar
Posting Komentar